Jumat, 19 Agustus 2016

BERCERMIN KEPADA GENERASI QUR’ANI...MENYONGSONG MASA DEPAN YANG LEBIH MULIA


BERCERMIN KEPADA GENERASI QUR’ANI


السلام عليكم ورحمة الله وبركا ته......

إِنَّ الْحَمْدَ لله نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوْذُ بلله مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ الله فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إله إلا الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا ع َبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. قال الله تعال في القران الكريم: يَاأَيُّهاَ الَّذِينَ ءَامَنُوا اتَّقُوا الله حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُم مُّسْلِمُونَ. وقال الله أيضا تعال في القران الكريم: يَاأَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُم مِّنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيرًا وَنِسَآءً وَاتَّقُوا اللهَ الَّذِي تَسَآءَلُونَ بِهِ وَاْلأَرْحَامَ إِنَّ الله كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا اتَّقُوا الله وَقُولُوا قَوْلاً سَدِيدًا. يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَن يُطِعِ اللهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا
 أَمَّا بَعْدُ: فَإِنَّ أَصْدَقَ الْحَدِيْثِ كِتَابُ الله وَخَيْرَ الْهَدْيِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ صلى الله عليه و سلم وَشَرَّ الْأُمُوْرِ مُحْدَثَاتُهَا، وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ، وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلَالَةٌ، وَكُلَّ ضَلَالَةٍ فِي النَّارِ. اللهم صَل عَلَى مُحَمدٍ، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلمْ

Kaum muslimin yang dirahmati Allah Subhanahu Wa Ta’ala . . . . .

Sebagai hamba yang telah mengikrarkan bahwa Ilah hanya satu, yaitu Allah Ta'ala. Sesembahan yang hak hanya satu, yaitu Allah Ta’ala. Maka sudah semestinya bagi kita untuk mengimani kitab-kitab Allah. Dan kitab Allah yang terakhir diturunkan kepada umat manusia di dunia ini adalah al-qur'an-kalamullah pedoman bagi umat Nabi Muhamad-.

Kaum muslimin yang dirahmati Allah Subhanahu Wa Ta’ala . . . . .

Al-qur'an adalah kitab Allah yang sempurna, juga sebagai penyempurna bagi kitab-kitab sebelumnya. Tidak ada yang batil didalamnya. Dengan al-qur'an ini pula Rosulullah  berhasil mencetak sebuah generasi yang kuat akidahnya, benar ibadahnya dan mulia akhlaknya. Dalam waktu yang amat singkat beliau  berhasil merubah kehidupan yang penuh dengan kegelapan menjadi terang benerang, layaknya matahari ditengah siang. Tak ada awan yang menyelimuti (tak ada kebatilan yang tersamarkan). Layaknya kain yang putih bersih tak bernoda sedikitpun. Beliau berhasil mengeluarkan manusia dari kebodohan menjadi generasi panutan bagi yang hidup setelahnya. Rosullah  berhasil mencetak mereka menjadi generasi yang Allah Ta’ala  ridho dan mereka pun ridho kepada-Nya. Dan yang lebih mengesankan lagi bahwa mereka telah mendapatkan jaminan surga dari yang Maha Pencipta. Hal ini telah diabadikan ole-Nya dalam al-qur'an:

وَالسَّابِقُونَ الأَوَّلُونَ مِنَ الْمُهَاجِرِينَ وَالأَنصَارِ وَالَّذِينَ اتَّبَعُوهُم بِإِحْسَانٍ رَّضِيَ اللّهُ عَنْهُمْ وَرَضُواْ عَنْهُ وَأَعَدَّ لَهُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي تَحْتَهَا الأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا أَبَداً ذَلِكَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ
Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) dari golongan muhajirin dan anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridha kepada mereka dan merekapun ridha kepada Allah dan Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya selama-lamanya. Mereka kekal di dalamnya. Itulah kemenangan yang besar (Qs. At-taubah: 100).
Demikian juga Rosulullah  menyebut mereka adalah sebaik-baik generasi:

أن النبي  قال : خَيْرُ النَّاسِ قرني ، ثُمَّ الَّذِينَ يَلُونَهُمْ ، ثُمَّ الَّذِينَ يَلُونَهُمْ
Sebaik-baik generasi adalah generasiku, kemudian generasi setelahnya, dan kemudian setelahnya (HR. Imam Bukhori dan Imam Muslim).

Kaum muslimin yang dirahmati Allah Subhanahu Wa Ta’ala . . . . .

sebagai hamba muslim yang dianugerahi panca indra sekaligus akal pikiran oleh Allah Ta'ala, tentunya kita dapat melihat fenomena hari ini. Berapa banyak orang-orang yang menghendaki perbaikan kehidupan manusia. Mereka menggunakan sistem-sistem yang hanya mengikuti keinginan hawa nafsu mereka semata. Sistem-sistem yang keluar dari rel jaminan yang maha pencipta. Sistem-sistem yang tidak akan pernah diridhoi oleh Allah Ta'ala. (seperti: sekulerisme, liberalisme, komunisme, kapitalisme dll.)
Al-faruq umar Ibnul Khotob (pada hari hunain) telah menyampaikan bahwa; hanya Islam lah satu-satunya solusi gemilang untuk perbaikan dan kesejahteraan manusia di muka bumi ini.

قال أمير المؤمنين عمر بن الخطاب : نحن قوم أعزنا الله بالإسلام ، ومهما ابتغينا العزة بغيره أذلنا الله
Kami adalah kaum yang Allah muliakan dengan Islam, maka kapan kami mengharap kemuliaan diluar Islam, Allah menghinakan kami. (tafsir at-tobari: 13/478).
Bahkan, umat Islam hari ini, mereka semakin jauh dari al-qur'an. Dan yang amat menyedihkan dari itu semua adalah, jika diantara sebagian mereka ada yang mencoba memahami al-qur'an, mereka terperosok kedalam pemahaman yang keliru. Hal ini dikarenakan mereka tidak mengembalikan pemahamanya kepada pemahaman salafus-sholeh. Bahkan mereka pengikutkan (menafsirkan)nya kepada keinginan mereka sendiri, atau mereka mengadopsi pemahaman liberal dalam memahami al-qur'an. Yang itu semua mengakibatkan sebuah kebenaran menjadi keruh, kebenaran dijadikan justifikasi untuk kepentingan duniawi semata. Sehingga mereka bukan hanya tersesat, bahkan menyesatkan!.
Perhatikan sabda Rosullah 

عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرِو بْنِ الْعَاصِ قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ إِنَّ اللَّهَ لَا يَقْبِضُ الْعِلْمَ انْتِزَاعًا يَنْتَزِعُهُ مِنْ الْعِبَادِ وَلَكِنْ يَقْبِضُ الْعِلْمَ بِقَبْضِ الْعُلَمَاءِ حَتَّى إِذَا لَمْ يُبْقِ عَالِمًا اتَّخَذَ النَّاسُ رُءُوسًا جُهَّالًا فَسُئِلُوا فَأَفْتَوْا بِغَيْرِ عِلْمٍ فَضَلُّوا وَأَضَلُّوا
Dari Abdullah bin 'Amru bin Al 'Ash berkata; aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya Allah tidaklah mencabut ilmu sekaligus mencabutnya dari hamba, akan tetapi Allah mencabut ilmu dengan cara mewafatkan para ulama hingga bila sudah tidak tersisa ulama maka manusia akan mengangkat pemimpin dari kalangan orang-orang bodoh, ketika mereka ditanya mereka berfatwa tanpa ilmu, mereka sesat dan menyesatkan"(HR. Imam Bukhori).

Kaum muslimin yang dirahmati Allah Subhanahu Wa Ta’ala . . . . .

Sayid Qutb dalam tulisanya yang berjudul ma'alim fit-thoriq (petunjuk jalan), telah memberikan jawaban dari permasalahan-permasalahan diatas. Beliau menyebutkan faktor-faktor yang menjadikan generasi para sahabat menjadi generasi yang utama.

Yang pertama: mereka menjadikan al-qur'an sebagai rujukan utama dalam beramal (pedoman hidup).
Para sahabat adalah “merupakan al-qur'an yang berjalan” ataupun bentuk dari penerapan al-qur'an. Hal ini dikarenakan mereka senantiasa menjadikan al-qur'an sebagai pedoman hidup. Jika al-qur'an melarang mereka, segera mereka tunduk untuk meninggalkan larangan tersebut. Dan jika al-qur'an memerintahkan mreka, segera mereka bergegas untuk menunaikanya. Dan mereka adalah manusia yang sesalu mendampingi Rosullah dalam hari-harinya untuk diteladani.
Dalam sebuah hadits, Aisyah mengatakan tentang perihal Rosullah 

كان خلقه القران
akhlak Rosullah adalah al-qur'an. (HR. Imam An-Nasa'i).

yang kedua: mereka mempelajari al-qur'an untuk menerima perintah dari Allah Ta'ala.
Mereka membaca al-qur'an bukan sekedar untuk membaca saja, menambah pengetahuan, menikmati keindahan sastra bahasanya, namun lebih dari itu semua. Mereka membaca al-quran untuk menerima perintah dari Allah baik dalam urusan pribadi maupun urusan bersama.
Mereka diibaratkan sebagaimana prajurit ataupun pasukan yang berada dilapangan, mereka menerima perintah untuk segera dilaksanakan setelah mendengarnya. Karena itu, mereka tidak mintah untuk ditambah tugas sebelum dapat melaksanakanya. Mereka merasakan bahwa hal itu akan memperbanyak kewajiban dan tanggung jawab diatas pundaknya.
Ibnu Katsir menceritakan diantara kondisi sebagian sahabat, diantaranya adalah Abdullah Ibnu Mas'ud, beliau berkata: “ jika seseorang diantara kami (para sahabat) mempelajari (menghafal) sepuluh ayat al-qur'an, mereka tidak berani menambahnya lagi sebelum dapat memahami dang mengamalkanya”.
Allah Ta'ala berfirman:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ إِنَّمَا الْخَمْرُ وَالْمَيْسِرُ وَالأَنصَابُ وَالأَزْلاَمُ رِجْسٌ مِّنْ عَمَلِ الشَّيْطَانِ فَاجْتَنِبُوهُ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah , adalah termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan. (Qs. Al-maidah: 90).
Setelah turunya ayat ini mereka langsung menuangkan khomer-khomer yang sebelumnya mereka miliki, kemudian mengabarkan kepada para sahabat yang lain bahwa khomer telah diharamkan oleh Allah. Maka ketika itu, terjadilah banjir khomer di kota Madinah. Karena seluruh khomer yang berada dalam guci-guci mereka tuangkan kajalan-jalan dan selokan-selokan.

Kaum muslimin yang dirahmati Allah Subhanahu Wa Ta’ala . . . . .

yang ketiga: mereka masuk Islam kemudian meninggalkan semua perbuatan-perbuatan jahiliyah yang bertententangan dengan Islam.
Para sahabat, setelah mereka menerima Islam sebagai Dien, Muhamad  sebagai Rosul, al-qur'an sebagai pedoman dan Allah sebai satu-satunya Ilah yang hak. Segera meninggalkan kebiasaan jahiliyah yang bertententangan dengan Islam tanpa ragu lagi. Allah Ta'ala berfirman:

إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ الَّذِينَ آمَنُوا بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ ثُمَّ لَمْ يَرْتَابُوا وَجَاهَدُوا بِأَمْوَالِهِمْ وَأَنفُسِهِمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ أُوْلَئِكَ هُمُ الصَّادِقُونَ
Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu hanyalah orang-orang yang percaya (beriman) kepada Allah dan Rasul-Nya, kemudian mereka tidak ragu-ragu dan mereka berjuang (berjihad) dengan harta dan jiwa mereka pada jalan Allah. Mereka itulah orang-orang yang benar. (Qs. Al-hujorot: 59).
Al-Faruq Umar ibnul Khotob pernah tertawa kemudian menangis, lalu ditanyakan kepadanya tentang penyebab itu semua. Beliau menjelaskan bahwa “aku tertawa karena teringat masa jahiliyah dahulu, ketika membuat patung dari makanan sebagai tuhan. Aku bawa kemana-mana, namun ketika aku tersesat dan kelaparan ditengah hutan, patung itupun kumakan sedikit demi sedikit. Lalu aku menangis karena aku teringat saat aku menguburkan anak wanitaku hidup-hidup karena aku malu memilikinya.

Ma’asyirol muslimin yang dirahmati Allah Subhanahu Wa Ta’ala . . . . .

demikian sekilas tentang keadaan atau kondisi umat yang telah dibentuk oleh Rosullah dengan menggunakan wahyu dari Allah Ta'ala. Karena Allah-lah yang telah menciptakan kita, maka Allah-lah yang lebih tau bagaimana memperbaiki umat manusia ini, tidak lain dan tidak bukan kecuali dengan wahyu al-qur'an. Kalau saya boleh mengambil sebuah gambaran; “kalau pabrik honda mengeluarkan produknya, tentu akan mengeluarkan buku panduan perawatan dan pemakaian. Jika kita memiliki produk honda, namun buku panduan perawatan dan penggunaan yang kita gunakan selain honda maka tunggulah kehancuranya.

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ

Khutbah kedua:

إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهْ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْهُ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ
Kaum muslimin yang dirahmati oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala . . . .
Pada khutbah yang kedua ini, khotib akan menyimpulkan beberapa penjelasan dari khutbah yang pertama.
1. Al-qur’an adalah wahyu dari Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhamad, agar dijadikan pedoman bagi umatnya.
2. Al-qur’an adalah wahyu dari Allah yang tidak terdapat sedikitpun kebatilan di dalamnya, dan mendapat jaminan penjagaan dari Allah Ta’ala.
3. Para sahabat adalah generasi yang mulia dan patut untuk diteladani.
4. Yang mengingkari kebaikan para sahabat, berarti mengingkari al-qur’an dan as-sunnah.
5. Tidak ada kebaikan selain dalam Islam.
6. Seluruh metode yang diluar Islam adalah sia-sia.
Untuk selanjutnya, marilah kita tutup khutbah ini dengan memanjatkan do’a kepada Allah agar Dia mengampuni dosa-dosa kita dan senantiasa membimbing kita kejalan yang diridhoi-Nya amin . . . .

 اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ. رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلإِخْوَانِنَا الَّذِيْنَ سَبَقُونَا بِالإِيْمَانِ وَلاَ تَجْعَلْ فِي قُلُوبِنَا غِلاًّ لِلَّذِيْنَ ءَامَنُوْا رَبَّنَآ إِنَّكَ رَءُوفُ رَّحِيْمٌ، رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَإِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ الْخَاسِرِيْنَ، رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِوَالِدِيْنَا وَاْرحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانَا صِغَارًا.
رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَا إِنْ نَسِينَا أَوْ أَخْطَأْنَا رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِنَا رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهِ وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا أَنْتَ مَوْلَانَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ
اَللَّهُمَّ مُنْزِلَ الْكِتَابِ، سَرِيْعَ الْحِسَابِ، اهْزِمِ اْلأَحْزَابَ، اَللَّهُمَّ اهْزِمْهُمْ وَزَلْزِلْهُمْ
اَللَّهُمَّ اكْفِنِيْهِمْ بِمَا شِئْتَ و إِنَّا نَجْعَلُكَ فِيْ نُحُوْرِهِمْ وَنَعُوْذُ بِكَ مِنْ شُرُوْرِهِمْ.
اللهم انصر المجاهدين في كل زمان و مكان
سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ، وَسَلاَمٌ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ
عِبَادَ اللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُكُمْ بِالْعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيتَآئِ ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَآءِ وَالْمُنكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذْكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاسْأَلُوْهُ مِنْ فَضْلِهِ يُعْطِكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ

Oleh: ahmed murdianto

Bagikan

Jangan lewatkan

BERCERMIN KEPADA GENERASI QUR’ANI...MENYONGSONG MASA DEPAN YANG LEBIH MULIA
4/ 5
Oleh

Subscribe via email

Suka dengan artikel di atas? Tambahkan email Anda untuk berlangganan.